Senin, Agustus 04, 2008

Bangsa Kita Butuh Mata Pelajaran Motivasi

Suatu hari, ketika saya sedang nyupirin bos saya meeting ke salah satu hotel ternama di Jakarta Pusat, sambil menunggu beliau, iseng saya ngobrol di parkiran mobil dengan salah satu driver yang kebetulan juga ada disitu. Driver itu seorang Bapak yang berusia sekitar 45 tahun. Kami ngobrol ngalor ngidul (tak tentu arah topik pembicaraan), sampai akhirnya dia mulai bercerita tentang keluarganya, tentang kesulitan ekonomi yang dihadapinya, tentang keinginannya untuk meningkatkan taraf hidupnya. Mungkin karena saya kebanyakan baca buku enterpreneur maka saya mulai gatal mengindoktrinasi dia dengan hal-hal yang sifatnya pantang menyerah dan berani mengambil resiko. Bapak itu menjawab dengan jawaban yang sebenarnya sudah sangat klise,"Lha wong saya ini orang alit Mas, SUSAH kalo mau usaha sendiri, GAK ADA MODAL, pokoknya BERAT Mas," jawabnya dengan semua bentuk pesimisme diri YANG DIBENTUKNYA SENDIRI. Mungkin dia berharap saya mengasihani dia, dan memang betul begitu kenyataannya, saya mengasihani dia, mengasihani pola pikir dan sikap mentalnya, sambil pelan-pelan tanpa sadar saya juga sekaligus mengasihani bangsa ini, bangsa saya sendiri, Indonesia tercinta. Saya yakin berjuta-juta orang di negara ini pasti memiliki masalah dan "mental block" yang sama dengan bapak driver teman saya tersebut, yaitu mental mudah menyerah, dan tidak berani salah dalam mencoba. Saya tidak berani membayangkan akan jadi apa bangsa ini nantinya jika dipenuhi hal-hal seperti itu. Dan itu semua dipengaruhi oleh motivasi yang ada di dalam diri. Ya, bangsa kita seharusnya punya satu mata pelajaran baru, mungkin mulai dari bangku Sekolah Dasar, yaitu mata pelajaran Motivasi, dimana disana mental tunas-tunas bangsa ditempa oleh pentingnya semangat baja, kuat menderita, mental selalu ingin belajar dan mencoba (trial and error), serta saling support satu sama lain. Pasti bangsa kita akan jauh lebih kuat dari sekarang, demikian pikir saya. Kalaupun mata pelajaran itu tidak masuk skema bidang pendidikan, minimal para tenaga pendidiknya harus mampu memberikan materi motivasi yang bisa tertanam kuat di benak murid-muridnya, sehingga ke depan tidak ada lagi orang yang berkata "tidak bisa" sebelum mencobanya terlebih dahulu.
Saya teringat satu kalimat yang saya baca di novel favorit saya ketika SMP dulu (Rendezvous-nya Gola Gong). Kalimat itu berbunyi,
"Dunia ini milik orang-orang pemberani...".