Senin, Mei 25, 2009

Berdebat Dengan Harapan

Sekian lama kumencoba memupuk sebuah harapan
Sekian lama kukorbankan semuanya demi harapan itu
Sekian lama dan baru kini aku menyadari
Bahwa harapan itu telah jauh kulampau di belakang
Bukannya sesuatu yg harus kuraih lagi, karena aku telah meninggalkannya jauh di belakang
Dan harapan itu telah merubah namanya menjadi "realita"
Dan disini, di ujung ketidakpastian ini, parahnya, aku masih mencoba sombong utk bertahan
Malam ini, mataku terasa berat, sangat berat
Tapi aku masih ingin menghisap satu batang rokok lagi
Dan aku tahu pasti, yang kedua akan menyusul, bersama yang ketiga, keempat...
Aku mulai merasa lelah
Tapi jiwaku enggan menyerah
Satu kata yg paling kubenci dlm hidupku
Akankah itu kulakukan, sambil bersimpuh menunggu tebasan pedang sang waktu
Tidak, aku akan kembali berperang
Entah disini, atau di tempat dimana aku menemukan kembali sang musuh bebuyutanku itu
Sesosok musuh tangguh yg bernama "harapan"...

( Jakarta, 25 Mei 2009, saat harapan dan realita berperang berebut tempat terhormat dihatiku... )