Rabu, Oktober 29, 2008

Sayang....Seribu Kali Sayang...

Sayang
Seribu kali sayang
Seperti jumlah tetes hujan yang turun malam ini
Misterius dalam pertanyaan hati

Senyuman hari ini
Bukan sesuatu untuk disesali
Bukan sesuatu untuk dihindari
Ketika masuk ke lapangan mimpi
Dimana para pemainnya telah siap bertaruh hati

Dimanakah titik semua ini akan berhenti
Saat siksaan racun sepi dimulai lagi
Beranikah kembali ke masa lalu
Yang menyayat nadi angan tiada terperi

Sayang
Seribu kali sayang
Entah ini keindahan
Atau sebuah awal perenungan yang panjang...

Tetes air hujan yang jatuh ke bumi
Membentuk sungai mengalir apa adanya...

( Jakarta, 28 Oktober 2008 )