Minggu, Oktober 26, 2008

Berdiri Di Persimpangan Hati

Setiap titik hujan membawa mimpi...
Setiap titik koma memberi arti...
Kamu tau aku sangat mengerti
Setiap pergerakan kecil hati yang mendambakan pagi

Kita masih harus banyak menggali
Kepingan-kepingan batin yang terserak di dalam sunyi
Sambil memenjarakan kengerian detik-detik ngilu hati...
Ya, cuma itulah syarat untuk bisa terbang ke pintu surgawi
Walau memang sebenarnya aku terlalu enggan
Meninggalkan kuil sepi yang nyaris tak bernadi ini

Pencarian akan rumah jiwa yang tak berbatas
Pencarian sebuah potongan hati yang tertiup jaman
Perseteruan batin dan kenyataan dalam kelamnya selimut mimpi
Resah...
Cinta, sayang, atau apapun namanya itu
Dia hanya memberi, tak mengambil apapun jua...

Dalam hidup, banyak yang harus diselami...
Dalam hidup, banyak yang harus dipahami...

Skala Prioritas

Banyak sekali keinginan manusia di dunia ini. Sebegitu banyaknya sehingga kepala kita kadang hampir pecah memikirkannya. Sebenarnya semua itu dapat dihindari sekiranya kita telah bisa membuat sebuah daftar yang berisi semua keinginan kita, diurutkan dari point yang paling penting di urutan pertama, lalu terus ke bawah untuk point skala cukup penting, sampai akhirnya ke skala point tidak penting di bagian paling bawah daftar keinginan ataupun perencanaan kegiatan tersebut.

Setelah semua hal tersebut telah dituliskan, alangkah baiknya jika masing-masing point dilengkapi dengan langkah-langkah taktis apa untuk meraihnya, disesuaikan dengan kekuatan kita yang ada saat ini. Sekiranya langkah-langkah tersebut membutuhkan waktu yang agak lama dan tidak bisa seketika diwujudkan pada saat itu juga, maka kita perlu menetapkan target waktu. Jadi, setelah target hasil telah kita tetapkan tadi, maka langkah selanjutnya adalah menyusun schedule pencapaian target tadi dalam perhitungan waktu. Setiap hari/minggu/bulan/tahun kita bisa memantau hasil perkembangannya. Tentunya kita tidak mengharapkan hasil yang sama dengan bulan lalu di bulan berikutnya.

Dalam urutan skala prioritas, bisa saja susunannya berubah seiring dengan pergeseran waktu. Sesuatu yang tadinya penting di hari ini belum tentu jadi sesuatu yang penting lagi di bulan depan, atau di minggu depan, atau bahkan besok bisa saja jadi sesuatu yang tidak ada harganya lagi, jadi sesuatu yang tidak perlu diperjuangkan lagi. Itu membutuhkan update pribadi yang kontinyu agar kita tidak membuang waktu untuk sesuatu yang kurang bermanfaat bagi kita ke depannya.

Akhirnya, fokus pada tujuan, keteguhan hati, tahan banting perasaan dan pikiran pada setiap godaan yang datang merupakan hal-hal yang sangat penting dan harus selalu ada pada kita agar semua target dan tujuan kita dapat tercapai sesuai dengan harapan dan perencanaan yang telah dicanangkan. Tanpa komitmen pribadi, tanpa kesungguhan dan ketulusan hati, maka perjuangan kita bisa saja terhenti begitu saja di tengah jalan, dan alhasil target terakhir tidak akan pernah tercapai.

Selamat membuat skala prioritas, utamakan yang terpenting dan abaikan yang menurut anda tidak berharga. Ingat, manusia hidup tidak punya banyak waktu, semakin efektif dan efisien waktu yang kita gunakan maka hidup kita yang cuma sekali ini akan lebih bermakna, untuk anda, untuk semua orang di sekitar anda. Cia yo, tetap semangat.

( Hari Minggu yang beku, aku cuma terduduk dihantam rentetan angan yang tak pasti, kucoba menguraikannya dalam tulisan ini, untuk menasehati diriku sendiri... )

Mimpi - Mimpiku Yang Pasti Tiba

Ini cuma khayalan, tapi katanya untuk berhasil kita memang harus bermimpi. Nah, ini khayalanku, boleh ditertawakan, bebas kok, hahaha.

Suatu saat nanti aku ingin punya mobil Jeep, karena bagiku itu mobil abadi sepanjang masa. Bodinya sangat gagah dan eksentrik, simbol kejantanan dan kebebasan. Aku akan pergi kemanapun dengan Jeepku itu, warnanya hitam, dengan dashboard kayu dan cover jok warna coklat didalamnya.

Aku ingin punya kedai kopi, tempat dimana aku bisa bertukar pikiran dan informasi dengan teman-temanku, mitra bisnisku dan kolega-kolegaku. Dan dari situ pulalah semua ide besar tercipta, direncanakan, dirancang dan akhirnya diaplikasikan dalam bentuk yang nyata. Disitu aku juga akan membuka akses perpustakaan online, dengan rate yang terjangkau dan bisa dinikmati semua kalangan, karena makin lama harga buku-buku yang bermutu makin tidak terjangkau, dan orang makin kesulitan mendapatkan tempat yang nyaman untuk membaca. Aku ingin bangsa ini jadi bangsa yang pintar dan punya harga diri sehingga tidak bisa diremehkan lagi oleh bangsa lain.

Aku ingin punya rumah kecil yang asri, warna hitam dan putih akan mendominasi dengan desain yang elegant dan bersahaja. Nuansa alam dan kayu akan tetap aku prioritaskan, dimana taman dan pancuran menjadi sesuatu yang mutlak ada disitu. Aku ingin menjadikan rumah itu benar-benar berfungsi sebagai rumah, bukan sekedar tempat untuk tidur dan istirahat saja. Semua jiwa yang masuk kedalamnya harus bisa menjadi segar kembali.

Aku ingin buang semua handphoneku dan kuganti dengan handset Blackberry terbaru.

Aku ingin punya toko kaos oblong yang gambar maupun tulisannya aku rancang sendiri. Kaos-kaos itu akan menjadi media untuk memotivasi orang lain agar bisa berpikir dan bertindak lebih positif dalam hidupnya. Mungkin kaos pertamaku akan kusablon dengan tulisan "Don't Give Up Now". Mungkin kalian bisa kasih ide gambar apa yang sesuai dengan kalimat itu, hehe.

Aku ingin kepercayaan tetap menjadi prioritas pencapaian utamaku dalam hidup ini. Aku akan terus belajar dan berusaha untuk itu, sampai saat dimana aku sudah tidak mampu lagi belajar karena nafasku sudah diambil oleh-Nya.

Aku ingin tidak menyakiti orang lain dalam hidupku, berlaku lembut dan bisa memahami sebuah persoalan dari banyak sisi sehingga bisa memberikan kenyamanan untuk semua pihak. Dan sebaliknya, aku tidak perlu merasa punya kasihan pada orang-orang yang tega merampas dan memperkosa hak-hak orang lain. Sampai titik tertentu kupikir orang-orang seperti itu sangat pantas mendapatkan balasan beberapa kali lipat dari semua kekejian yang telah mereka perbuat.

Aku ingin hidup tenang, damai, sederhana dan proporsional, tanpa perlu tergantung pada orang lain.

Mimpiku masih sangat banyak, suatu saat nanti akan kuberitahukan lagi agar nanti jika aku lupa akan banyak yang mengingatkan aku agar tetap fokus pada target dan tujuanku. Tapi ingat, mengingatkan sangat berbeda dengan menuntut, karena bermimpi bukan merupakan sebuah tindak pidana, sehingga tak ada bentuk tuntutan apapun jika itu tak bisa terjadi. Mimpi akan berakhir ketika engkau bangun, ketika engkau menghirup udara kenyataan lagi di pagi hari, yang membuat akal sehatmu kembali bekerja, atau semua kenyataan itu justru membuat sakit akal pikiranmu ?

Entahlah, yang jelas, tetaplah bermimpi...