Rabu, Oktober 29, 2008

Sayang....Seribu Kali Sayang...

Sayang
Seribu kali sayang
Seperti jumlah tetes hujan yang turun malam ini
Misterius dalam pertanyaan hati

Senyuman hari ini
Bukan sesuatu untuk disesali
Bukan sesuatu untuk dihindari
Ketika masuk ke lapangan mimpi
Dimana para pemainnya telah siap bertaruh hati

Dimanakah titik semua ini akan berhenti
Saat siksaan racun sepi dimulai lagi
Beranikah kembali ke masa lalu
Yang menyayat nadi angan tiada terperi

Sayang
Seribu kali sayang
Entah ini keindahan
Atau sebuah awal perenungan yang panjang...

Tetes air hujan yang jatuh ke bumi
Membentuk sungai mengalir apa adanya...

( Jakarta, 28 Oktober 2008 )

Senin, Oktober 27, 2008

Jalan Berjalan Sendiri...

Miyamoto Musashi, sang samurai legendaris itu, merangkum ajarannya dalam bukunya yang berjudul The Book Of Five Rings. Dia mengungkap teknik-teknik untuk mengalahkan lawan lewat semangat, kesadaran, dan disiplin. Baginya, tujuan satu-satunya adalah kemenangan, tidak ada alasan lain.
Musashi membagi bukunya dalam lima bab, yaitu bab Bumi, bab Air, bab Api, bab Angin, dan yang terakhir adalah bab Kekosongan. Buku ini akhirnya ditulisnya ketika menjelang akhir kehidupannya, setelah bertarung melawan lebih dari enam puluh orang dan sedikitnya di tiga peperangan besar di medan pertempuran.
Terima kasih untuk penerjemah karya besar ini, William Scott Wilson, sehingga kita bisa ikut membaca dan belajar dari masterpiece seorang Miyamoto Musashi.

Sebuah pengantar...

JALAN BERJALAN SENDIRI
( Jalan Mengandalkan Diri Sendiri )

- Jangan memunggungi beragam Jalan yang ada di dunia ini.
- Jangan menginginkan kenikmatan fisik.
- Jangan berniat mengandalkan apapun.
- Pikirkan diri sendiri secara ringan, pikirkan dunia secara mendalam.
- Jangan pernah berpikiran tamak.
- Jangan menyesali hal-hal yang terjadi dalam kehidupan pribadimu.
- Jangan iri akan kebaikan atau kejahatan orang lain.
- Jangan meratapi perpisahan di jalan manapun untuk alasan apapun.
- Jangan mengeluh atau merasa getir akan diri sendiri atau orang lain.
- Jauhi perasaan saat memasuki jalan cinta.
- Jangan pilih kasih.
- Jangan memiliki harapan untuk punya rumah pribadi.
- Jangan memiliki kesukaan akan makanan lezat bagi diri sendiri.
- Jangan menyimpan barang antik warisan dari generasi ke generasi.
- Jangan berpuasa hingga merusak fisikmu.
- Kecuali perlengkapan militer, jangan menyukai benda-benda duniawi.
- Saat berada di Jalan, jangan menyesali kematian.
- Jangan berniat memiliki barang berharga atau tanah di masa tua.
- Hormati Dewa, tetapi jangan tergantung kepada mereka.
- Meski kau menyerahkan nyawa, jangan serahkan kehormatanmu.
- Jangan pernah memisahkan diri dari Jalan Seni Bela Diri.

Semua point ajarannya tentu diambil dari sudut pandang Miyamoto Musashi sendiri. Dalam hemat saya ada beberapa point yang cukup bagus untuk menjadi bahan pertimbangan dan perenungan kita bersama. Sebenarnya menurut Musashi, jalan seni bela diri tidak ada bedanya dengan jalan-jalan hidup yang lain. Jalan seni bela diri memiliki konsep yang sama dengan jalan petani, seniman, pedagang, atau tukang kayu. Kemajuan pekerjaan, kinerja baik, perhatian penuh, pemahaman akan kegunaan barang dan semangat pekerja, ditambah dengan dorongan, semua itu ada dalam kerangka pikir kepala tukang kayu. Prinsip-prinsip seni bela diri sama seperti itu.

Yang paling membuat saya takjub adalah bab nomor lima, bab Kekosongan. Disitulah letak keseimbangan ajaran Musashi. Disitu dijelaskan, setelah menguasai semua prinsip, maka lalu ditinggalkannya, karena dalam Jalan Seni Bela Diri terdapat kebebasan alami. Dengan memahami keberadaan, kau memahami ketiadaan. Itulah Kekosongan. Saat kau memandang segala sesuatu dari Jalan pikiran yang lurus, memahami dunia seutuhnya, kau akan melihat bahwa setiap orang memiliki pilihan dalam hatinya dan tiap-tiap mata memiliki pandangan sendiri yang berbeda. Pahami arti semua itu dan segera bangun landasanmu. Jadikan inti kebenaran sebagai Jalanmu, latih berbagai sisi seni bela diri dan pahami yang luas dengan benar serta jelas. Dengan begitu, kau akan menjadikan Kekosongan sebagai Jalan dan melihat Jalan sebagai Kekosongan.

Jalan Kekosongan terdapat Kebaikan tapi tanpa Kejahatan.
Kebijaksanaan adalah Keberadaan.
Prinsip adalah Keberadaan.
Jalan adalah Keberadaan.
Pikiran adalah Kekosongan.

Minggu, Oktober 26, 2008

Berdiri Di Persimpangan Hati

Setiap titik hujan membawa mimpi...
Setiap titik koma memberi arti...
Kamu tau aku sangat mengerti
Setiap pergerakan kecil hati yang mendambakan pagi

Kita masih harus banyak menggali
Kepingan-kepingan batin yang terserak di dalam sunyi
Sambil memenjarakan kengerian detik-detik ngilu hati...
Ya, cuma itulah syarat untuk bisa terbang ke pintu surgawi
Walau memang sebenarnya aku terlalu enggan
Meninggalkan kuil sepi yang nyaris tak bernadi ini

Pencarian akan rumah jiwa yang tak berbatas
Pencarian sebuah potongan hati yang tertiup jaman
Perseteruan batin dan kenyataan dalam kelamnya selimut mimpi
Resah...
Cinta, sayang, atau apapun namanya itu
Dia hanya memberi, tak mengambil apapun jua...

Dalam hidup, banyak yang harus diselami...
Dalam hidup, banyak yang harus dipahami...

Skala Prioritas

Banyak sekali keinginan manusia di dunia ini. Sebegitu banyaknya sehingga kepala kita kadang hampir pecah memikirkannya. Sebenarnya semua itu dapat dihindari sekiranya kita telah bisa membuat sebuah daftar yang berisi semua keinginan kita, diurutkan dari point yang paling penting di urutan pertama, lalu terus ke bawah untuk point skala cukup penting, sampai akhirnya ke skala point tidak penting di bagian paling bawah daftar keinginan ataupun perencanaan kegiatan tersebut.

Setelah semua hal tersebut telah dituliskan, alangkah baiknya jika masing-masing point dilengkapi dengan langkah-langkah taktis apa untuk meraihnya, disesuaikan dengan kekuatan kita yang ada saat ini. Sekiranya langkah-langkah tersebut membutuhkan waktu yang agak lama dan tidak bisa seketika diwujudkan pada saat itu juga, maka kita perlu menetapkan target waktu. Jadi, setelah target hasil telah kita tetapkan tadi, maka langkah selanjutnya adalah menyusun schedule pencapaian target tadi dalam perhitungan waktu. Setiap hari/minggu/bulan/tahun kita bisa memantau hasil perkembangannya. Tentunya kita tidak mengharapkan hasil yang sama dengan bulan lalu di bulan berikutnya.

Dalam urutan skala prioritas, bisa saja susunannya berubah seiring dengan pergeseran waktu. Sesuatu yang tadinya penting di hari ini belum tentu jadi sesuatu yang penting lagi di bulan depan, atau di minggu depan, atau bahkan besok bisa saja jadi sesuatu yang tidak ada harganya lagi, jadi sesuatu yang tidak perlu diperjuangkan lagi. Itu membutuhkan update pribadi yang kontinyu agar kita tidak membuang waktu untuk sesuatu yang kurang bermanfaat bagi kita ke depannya.

Akhirnya, fokus pada tujuan, keteguhan hati, tahan banting perasaan dan pikiran pada setiap godaan yang datang merupakan hal-hal yang sangat penting dan harus selalu ada pada kita agar semua target dan tujuan kita dapat tercapai sesuai dengan harapan dan perencanaan yang telah dicanangkan. Tanpa komitmen pribadi, tanpa kesungguhan dan ketulusan hati, maka perjuangan kita bisa saja terhenti begitu saja di tengah jalan, dan alhasil target terakhir tidak akan pernah tercapai.

Selamat membuat skala prioritas, utamakan yang terpenting dan abaikan yang menurut anda tidak berharga. Ingat, manusia hidup tidak punya banyak waktu, semakin efektif dan efisien waktu yang kita gunakan maka hidup kita yang cuma sekali ini akan lebih bermakna, untuk anda, untuk semua orang di sekitar anda. Cia yo, tetap semangat.

( Hari Minggu yang beku, aku cuma terduduk dihantam rentetan angan yang tak pasti, kucoba menguraikannya dalam tulisan ini, untuk menasehati diriku sendiri... )

Mimpi - Mimpiku Yang Pasti Tiba

Ini cuma khayalan, tapi katanya untuk berhasil kita memang harus bermimpi. Nah, ini khayalanku, boleh ditertawakan, bebas kok, hahaha.

Suatu saat nanti aku ingin punya mobil Jeep, karena bagiku itu mobil abadi sepanjang masa. Bodinya sangat gagah dan eksentrik, simbol kejantanan dan kebebasan. Aku akan pergi kemanapun dengan Jeepku itu, warnanya hitam, dengan dashboard kayu dan cover jok warna coklat didalamnya.

Aku ingin punya kedai kopi, tempat dimana aku bisa bertukar pikiran dan informasi dengan teman-temanku, mitra bisnisku dan kolega-kolegaku. Dan dari situ pulalah semua ide besar tercipta, direncanakan, dirancang dan akhirnya diaplikasikan dalam bentuk yang nyata. Disitu aku juga akan membuka akses perpustakaan online, dengan rate yang terjangkau dan bisa dinikmati semua kalangan, karena makin lama harga buku-buku yang bermutu makin tidak terjangkau, dan orang makin kesulitan mendapatkan tempat yang nyaman untuk membaca. Aku ingin bangsa ini jadi bangsa yang pintar dan punya harga diri sehingga tidak bisa diremehkan lagi oleh bangsa lain.

Aku ingin punya rumah kecil yang asri, warna hitam dan putih akan mendominasi dengan desain yang elegant dan bersahaja. Nuansa alam dan kayu akan tetap aku prioritaskan, dimana taman dan pancuran menjadi sesuatu yang mutlak ada disitu. Aku ingin menjadikan rumah itu benar-benar berfungsi sebagai rumah, bukan sekedar tempat untuk tidur dan istirahat saja. Semua jiwa yang masuk kedalamnya harus bisa menjadi segar kembali.

Aku ingin buang semua handphoneku dan kuganti dengan handset Blackberry terbaru.

Aku ingin punya toko kaos oblong yang gambar maupun tulisannya aku rancang sendiri. Kaos-kaos itu akan menjadi media untuk memotivasi orang lain agar bisa berpikir dan bertindak lebih positif dalam hidupnya. Mungkin kaos pertamaku akan kusablon dengan tulisan "Don't Give Up Now". Mungkin kalian bisa kasih ide gambar apa yang sesuai dengan kalimat itu, hehe.

Aku ingin kepercayaan tetap menjadi prioritas pencapaian utamaku dalam hidup ini. Aku akan terus belajar dan berusaha untuk itu, sampai saat dimana aku sudah tidak mampu lagi belajar karena nafasku sudah diambil oleh-Nya.

Aku ingin tidak menyakiti orang lain dalam hidupku, berlaku lembut dan bisa memahami sebuah persoalan dari banyak sisi sehingga bisa memberikan kenyamanan untuk semua pihak. Dan sebaliknya, aku tidak perlu merasa punya kasihan pada orang-orang yang tega merampas dan memperkosa hak-hak orang lain. Sampai titik tertentu kupikir orang-orang seperti itu sangat pantas mendapatkan balasan beberapa kali lipat dari semua kekejian yang telah mereka perbuat.

Aku ingin hidup tenang, damai, sederhana dan proporsional, tanpa perlu tergantung pada orang lain.

Mimpiku masih sangat banyak, suatu saat nanti akan kuberitahukan lagi agar nanti jika aku lupa akan banyak yang mengingatkan aku agar tetap fokus pada target dan tujuanku. Tapi ingat, mengingatkan sangat berbeda dengan menuntut, karena bermimpi bukan merupakan sebuah tindak pidana, sehingga tak ada bentuk tuntutan apapun jika itu tak bisa terjadi. Mimpi akan berakhir ketika engkau bangun, ketika engkau menghirup udara kenyataan lagi di pagi hari, yang membuat akal sehatmu kembali bekerja, atau semua kenyataan itu justru membuat sakit akal pikiranmu ?

Entahlah, yang jelas, tetaplah bermimpi...

Sabtu, Oktober 25, 2008

Siratal Mustaqim, Jalan Keseimbangan

Suatu saat nanti, ketika telah tiba di alam akherat, kita akan berjalan di titian Siratal Mustaqim, titian setipis sehelai rambut yang dibelah tujuh, jalan menuju pintu surga di ujungnya, dan ketika kita tidak seimbang, berkaitan amalan kita lahir maupun batin, maka kita akan terpeleset, masuk ke dalam jurang api neraka jahanam.

Berarti kesimpulannya, semua harus seimbang, harus proporsional. Mencari rejeki, beribadah, tidur, istirahat, makan, berhubungan, berpikir, merasa, apapun yang kita jalani di dunia fana ini, semuanya harus bisa seimbang. Tidak ada yang boleh dilebih-lebihkan, dan tidak ada yang boleh dikurang-kurangkan. Siratal Mustaqim, mengingatkan kita akan perihal keseimbangan tersebut.

Manusia berusaha dan berencana, namun Tuhan jualah yang menentukan...

( "Sebaik-baik perkara adalah yang di tengah-tengah" )

Dewi, Milik Siapakah Gerangan Dirimu ?

Dewi
Yang seakan turun dari surga tanpa bisa kumengerti
Siapakah gerangan dirimu
Benarkah kau diutus Tuhan untukku
Untuk memberi arah di setiap langkah hidupku ?

Dewi
Sampai detik ini aku belum bisa mengerti
Keinginan yang menyelimuti diri
Karena aku juga harus menyadari
Apa bedanya posisi dengan obsesi

Dewi
Kadang aku berharap
Agar kau ditarik kembali ke kerajaan surgawi
Agar tak usah melihat tapak kaki kita yang pernah terjejak ke bumi
Ingin rasanya aku menarik diri
Karena aku takut memberimu harapan pasti

Aku cuma bisa bergumam dalam hati

...Aku menyayangimu, selamanya, sampai akhir nanti...

Teman Berbagi

Punya teman berbagi ?
Berbagi semua peristiwa yang kita alami
Berbagi semua perasaan hati
Berbagi semua pandangan hidup dan keinginan diri

Benarkah kita harus berbagi ?
Bagaimana caranya agar tak ada yang tersakiti ?
Apa yang harus dipenuhi dalam semua pembagian yang dijalani ?
Saling memberi, saling menerima, saling mengisi
Dan itu butuh kekompakan
Dan itu butuh pengendalian diri

Sudah siapkah kau untuk berbagi ?
Dengan semua pengorbanan dan konsekuensi yang harus dihadapi ?
Ada saat kita cuma punya diri kita sendiri
Dan ketika saat itu terjadi
Cahaya Illahi adalah satu-satunya yang hakiki...

( Perjuangan menjalani hidup ini, kepasrahan menerima kenyataan, semua datang silih berganti, dan aku masih juga terkurung sepi....aku harusnya cuma boleh mengeluh pada diriku sendiri, itu pasti... )

Rabu, Oktober 22, 2008

Tetap Tenang....Tetapkan Target...

Ada kalimat yang selalu saya pegang ketika masalah datang melanda, entah masalah itu sendirian atau mengajak "teman-temannya" ( biasanya masalah kalau datang selalu berbarengan, seakan-akan tidak memberi kesempatan kepada kita utk bernafas ). Kalimat itu sebenarnya simpel, tapi biasanya cukup manjur buat saya dalam melewati situasi-situasi yang sulit. Kalimat itu adalah, "Semakin kacau keadaan, maka kita justru harus semakin tenang."

So, tetap tenang, tetapkan target, dan....tetap melangkah.

Sepaham, Sejalan, Senyaman Surgawi...

Menyapa pagi
Mengisi siang
Menjelma malam
Tak terasa satu hari telah berlalu
Dan bayangan itu masih tetap disini
Menemani setiap langkahku yang biasanya sepi

Kembali menyapa pagi
Kembali mengisi siang
Kembali menjelma malam
Dan ajaib, dia masih juga disini
Di lekukan rongga jiwaku yang gelap dan biasanya sepi

Perlahan menerangi, perlahan memberi arti

Mungkin Nidji benar
Sahabat memang mempunyai arti
Serasa setiap langkah ada yang menemani
Dengan tulus, dengan sepenuh hati, tanpa perlu khawatir tersakiti

Semua, hanya sekedar dijalani
Memang tidak mudah, mencari arah menuju tujuan pasti
Kenyataan, membuat semua seolah hanya berputar
Di sebuah labirin panjang yang punya banyak sisi

Entahlah
Kurasa semuanya akan menjadi lebih indah
Ketika bisa berjalan sepaham
Ketika bisa beriring sejalan
Dan dunia yang gerah ini
Terasa senyaman surgawi...

( Kesendirian, rasanya seperti berteriak di depan tembok yang dingin, tebal, dan tanpa nurani... )

Minggu, Oktober 19, 2008

Kebahagiaan, ternyata dibentuk, bukan dicari...

Selama ini
Mungkin sejak kecil
Aku mengejar sebuah kenyamanan di dalam hati
Yang justru semakin menggelisahkan diri
Semakin kuat kumencoba
Semakin habis kuterlumat
Semakin keras kumencoba
Semakin habis kuterkuras
Oleh luapan emosi dan kekecewaan diri

Hari ini kutersadar
Kenyamanan itu, kebahagiaan itu
Tak akan pernah kutemukan walaupun sampai mati kumencari
Kebahagiaan itu, tidak ada dimanapun
Kebahagiaan itu, ternyata sangat dekat disini, di dalam hati
Ada dan tidaknya tergantung dari penyikapan perasaan dan pikiran kita sendiri

Hari ini kutersadar
Ketika kita membahagiakan orang lain
Maka saat itu pulalah muncul kebahagiaan yang selama ini dicari
Sesuatu yang menakjubkan
Sesuatu yang indah dan menenangkan hati
Tak ada gunanya kumencari semua untuk diri sendiri
Karena ternyata itu memang tidak bisa dinikmati sendiri...

Hari ini akhirnya kutersadar
Kebahagiaan itu bukan dicari
Kebahagiaan itu dibentuk
Di dalam hati...

(Jakarta, 19 Oktober 2008)

Sabtu, Oktober 18, 2008

Thanks for all my friends...

Di sela-sela kesibukan saya ( yang kadang menyibukkan diri, hehe ), saya berusaha sempatkan untuk menyapa teman-teman saya, walaupun cuma sekedar menyapa "hai" atau menanyakan kabar mereka hari ini. Dan, ini kenyataan, teman saya tidak banyak. Cuma beberapa saja yang bisa terlibat aktif sampai kadang lupa waktu, walaupun cuma sekedar omong kosong saja. Ini cukup bertentangan dengan pola pikir saya yang selalu berusaha mengisi waktu sebaik-baiknya dengan hal-hal yang bermanfaat.

Tapi pikir punya pikir lagi, teman-teman kita ini juga punya banyak manfaat juga ( tanpa bermaksud memanfaatkan lho ya, hehe ). Bayangkan, betapa sepinya hidup kita tanpa mereka. Kita bisa melupakan sejenak segala kepenatan hidup ini, bertukar informasi, bertukar cerita, dan yang terpenting, bertukar inspirasi. Sering saya mendapatkan kalimat - kalimat tentang kehidupan yang terbukti sangat menentukan jalur hidup saya selanjutnya, tentunya dengan beberapa penyesuaian yang saya buat agar sesuai dengan kasus - kasus yang saya hadapi pada saat itu.

Teman saya, sahabat saya, ada yang datang, ada yang pergi, tapi semuanya begitu membekas di hati, begitu memberi arti. Malam ini, saya ingin mengucapkan terima kasih, pada kalian semua, teman dan sahabat saya, yang telah ikut mengisi lembar kehidupan saya.

Thanks friends, thanks for everything...

( Big thanks for Arni, my new friend, keep smiling, ok? ;-)