Tanpa rasa kau tidak akan pernah bisa menulis. Harus ada sesuatu yang muncul dari dalam hatimu, yang menuntun jari jemari tanganmu menulis semua yang ada dalam hatimu.
Tanpa rasa kau tidak akan pernah bisa menulis. Ini yang membuat semua orang bisa menilai, apakah sebuah tulisan itu punya nyawa atau tidak, punya spirit atau tidak. Kita tidak bicara spirit hitam atau spirit putih disini, yang jelas, ada atau tidaknya spirit itu dalam alur sebuah tulisan.
Tanpa rasa maka kau tidak akan pernah bisa menulis. Entah itu rasa sedih, rasa senang, rasa sepi, berharap, kecewa, dan sekian banyak rasa lain yang ada dalam hidup ini. Tuangkan saja, biarkan itu mengalir, apa adanya.
Tanpa rasa kau tidak akan pernah bisa menulis. Dan itu tidak bisa dibohongi. Jadi, ketika tidak ada rasa dalam hatimu, jangan pernah menulis, sampai rasa itu ada lagi...
Tanpa rasa kau tidak akan pernah bisa menulis. Ini yang membuat semua orang bisa menilai, apakah sebuah tulisan itu punya nyawa atau tidak, punya spirit atau tidak. Kita tidak bicara spirit hitam atau spirit putih disini, yang jelas, ada atau tidaknya spirit itu dalam alur sebuah tulisan.
Tanpa rasa maka kau tidak akan pernah bisa menulis. Entah itu rasa sedih, rasa senang, rasa sepi, berharap, kecewa, dan sekian banyak rasa lain yang ada dalam hidup ini. Tuangkan saja, biarkan itu mengalir, apa adanya.
Tanpa rasa kau tidak akan pernah bisa menulis. Dan itu tidak bisa dibohongi. Jadi, ketika tidak ada rasa dalam hatimu, jangan pernah menulis, sampai rasa itu ada lagi...